Secara sederhana, perencanaan adalah sebuah resep (prescription) untuk mengatasi masalah. Sebuah pemecahan masalah yang baik adalah pemecahan masalah yang didasarkan pada pengenalan masalah yang baik pula. Dengan demikian, kegiatan yang berkaitan dengan usaha-usaha untuk menemukan, memahami, serta menstrukturkan masalah merupakan hal yang sangat mendasar dalam perencanaan. Namun demikian, di dalam praktek perencanaan seringkali dijumpai suatu kondisi di mana berbagai upaya yang dilakukan tidak mampu menyelesaikan permasalahan yang terjadi. Beberapa contoh dapat dikemukakan di sini, di antaranya: penggusuran dan perkembangan sektor informal, pelebaran jalan dengan kemacetan, serta peremajaan angkutan umum dengan kenaikan jumlah kendaraan bermotor.
Ketidaktepatan di dalam merumuskan dan melaksanakan tindakan tersebut terjadi karena para perencana lebih memfokuskan pada desain tetapi kurang mendalam memahami masalah yang ada. Padahal, sebuah desain yang bagus tidak akan berhasil jika tidak didasarkan pada pengenalan masalah yang tepat. Asosiasi Sekolah Perencanaan
Amerika (ACSP) menulis bahwa salah satu komponen kompetensi penting yang membedakan profesi perencanaan dengan profesi lain adalah kemampuan penstrukturan masalah dalam perspektif yang komprehensif atau kontekstual.
Dalam pola pemikiran seperti itu, mata kuliah Studio Proses Perencanaan ini memberikan penekanan kepada pentingnya pemahaman masalah. Di samping pemahaman masalah, yang tidak kalah pentingnya adalah cara untuk memahami masalah tersebut. Dengan demikian, pada mata kuliah ini ada dua fokus utama yang ditekankan yaitu: merancang sebuah cara untuk mengumpulkan data dan informasi perencanaan serta menggunakannya untuk mengenali dan memahami masalah.